19 Januari

Ah, Jepang memang ada-ada saja.

Hari ini tanggal 19 Januari adalah peringatan “air purifier” karena 1-19 bisa dibaca ii kuuki いい空気(udara segar).

Lalu hari peringatan “fire extinguisher” karena nomor telepon 119 untuk pemadam kebakaran.

Tapi yang pasti hari ini seharusnya aku pergi nyanyi ke karaoke karena hari ini juga hari peringatan Karaoke. Tanggal 19 Januari 1946 Radio NHK menyiarkan acara “Nodo Jiman” のど自慢 yang menyiarkan kebolehan menyanyi peserta. Karaoke yuuuk!

 

NB: hari ini juga hari ulang tahun seorang sensei yang aku kagumi 😉

Weekly Photo Challenge: Street Life

For us who live in Tokyo, we are not used to see trams run side by side cars and motorcycle. So when I went to Kumamoto and Nagasaki, I found its interesting to see the trams in the street. Especially the pink one 😀

side by side

And for us in Japan, sakura means spring. Everybody wants to sit or walk under the cherry trees and enjoy the petals fell down. Driving through a sakura tunnel/street also one kind of recreation if you can stand the queue 😉

sakura street

participating :

Weekly Photo Challenge: Street Life

Good Morning!

Another day has just begun….
I always start my morning with a view of the rising sun from my apartment’s balcony.

morning~~

It could be like this:

sunrise

or like this

kissed by the sun

sometimes the sun did not appear

pink and blue morning

but still it is interesting to watch the sun coming up and greet us “Good Morning!”

And in the west side I can see the birds make formation, maybe to start their journey to the south.

birds

Weekly Photo Challenge: Good Morning!

 

 

Siberia

Siberia memang nama daerah di Asia Utara  yang merupakan wilayah Russia, bahkan menguasai  77% wilayah meskipun hanya ditempat 44% penduduk Russia (wikipedia). Tapi yang ingin kutulis hari ini bukan mengenai Siberia yang nama daerah, tapi Siberia nama kue yang (pernah) terkenal di Jepang.

Sekilah penampilannya seperti kue lapis surabaya, tapi rasanya lain. Bagian yang putih memang sponge cake vanilla biasa, yang sering disebut sebagai Castella di Jepang, kemudian di tengahnya diberi lapisan berwarna hitam yang merupakan pasta/jelly dari kacang merah yang disebut angko di Jepang. Angko sering ditemui dalam mochi/dango atau kue tradisional lainnya. Terlihat seperti dodol tapi jauh lebih lembut teksturnya. Rasanya seperti kue-kue Jepang lainnya, tidak terlalu manis. Kue lapis surabaya jauh lebih manis.

siberia

siberia, kue lapis khas Jepang 😀 yang khusus aku beli tadi sore seharga 210 yen

Kue ini akhir-akhir “bangkit” kembali, dan mulai banyak ditemukan di toko-toko padahal kue ini sebenarnya boleh dikatakan sudah hampir punah tak terlihat. Konon kue ini pertama kali dibuat pada jaman Jepang belum mempunyai lemari es, sekitar akhir Meiji (1867) awal Taisho (1912-an). Kue ini memberikan “angin baru” untuk makanan kecil Jepang dengan penampilan yang menyejukkan, dan begitu populer sehingga sempat menjadi ranking nomor satu “Kue yang ingin dimakan anak-anak” pada awal Showa (1925-an) . Siapa yang menemukan, atau siapa yang memberikan nama Siberia untuk kue semacam ini tidak ada yang tahu.

Nama kue ini mencuat kembali seiring diputarnya film “Kaze Tachinu – The Wind Rises”. Ada sebuah adegan yang menampilkan ketika tokoh cerita menyodorkan kue Siberia ini kepada anak-anak miskin yang sedang menunggu orang tuanya pulang kerja malam hari di depan toko kue. Karena takut anak-anak itu tidak mau mengambil pemberian Horikoshi Jiro itu. Pengaruh film atau media memang cukup besar sehingga bisa mengangkat kembali “sesuatu yang terlupakan”.

Kecap Asin

Ada sebuah “joke” waktu membicarakan tentang ciri khas setiap negara di sekolah bahasa Jepang dulu. Konon kalau mengunjungi Korea, begitu turun dari pesawat akan tercium kimchi. Lalu kalau turun pesawat di Indonesia, maka orang asing akan menghirup tembakau! Sebegitu parahnya negaraku merokok ya 😦 Dan kalau ditanya bandara Jepang berbau apa, maka jawabnya adalah Shoyu atau kecap asin.

Kalau dipikir-pikir memang orang Jepang tak bisa lepas dari shoyu. Apa saja memakai shoyu. Sebut saja sashimi dan sushi, pasti kita akan membubuhkan shoyu dulu sebelum dimakan… kecuali unagi/anago. Atau makanan yang masih terasa manis pun seperti sukiyaki masih memakai shoyu sebagai dasar rasanya. Dan aku masih heran kalau melihat orang Jepang makan ikan bakar yang sudah dibubuhi garam. Masih memakai shoyu (dan parutan lobak) cukup banyak. Padahal menurutku ikan bakar dengan garam sedikit itu sudah sangat enak. Kalau pakai shoyu lagi pasti keasinan. Dan memang kasus kanker usus orang Jepang cukup tinggi yang konon dikarenakan shoyu ini.

Aku melihat sebuah angket yang diadakan situs goo di sini : http://ranking.goo.ne.jp/rankingvote/vote/result/yuTjDZvukZ3M/

Pertanyaannya : Bumbu apa yang kamu bubuhkan di telur mata sapimu.

Kalau aku pasti garam dan lada, atau kecap manis. Tapi orang Jepang ternyata sebagian besar membubuhkan kecap asin di telur mata sapi mereka. Aneh ya? Tapi memang kalau dipikir akan lebih aneh lagi orang Indonesia yang membubuhkan kecap manis 😀 Karena kecap manis hanya ada di Indonesia saja 😀 Saus di Jepang lebih dekat dengan saus bulldog yang lain dari kecap manis.

tamago

4340 orang memakai shoyu di telur mata sapinya, bandingkan dengan 2210 yang memakai garam/lada, 1138 yang memakai saus bulldog, 289 yang memakai saus tomat dan 235 orang yang memakai mayoneise 😀

Mungkin kalau orang Indonesia membuat poll cuma ada dua pilihan ya? Kalau kamu bagaimana?

Silver Seat

Hari ini adalah hari menghormati Lansia di Jepang. Keirou no hi 敬老の日. Tapi aku baru tahu bahwa hari ini 40 tahun yang lalu (th 1973) ditentukanlah tempat duduk khusus di dalam gerbong kereta untuk kaum lansia. Sampai sekarang jika kita menaiki kereta biasanya di salah satu ujung gerbong mempunyai warna kursi yang berbeda (biasanya memang silver) dengan sticker di jendelanya yang menunjukkan bahwa tempat duduk itu diperuntuk untuk kaum “Silver” atau lansia.

“Silver seat” dimulai pada jalur Chuo Line oleh JR dan kemudian meluas pemakaiaannya selain kereta ke armada bus juga. Pada tahun 1997 tempat duduk “Silver Seat” itu diperluas pemakaiannya yaitu selain lansia juga bisa dipakai untuk wanita hamil, ibu yang membawa balita atau penyandang cacat. Karena itu digantinya namanya menjadi “Yuusenseki 優先席 (Priority Seat) ” . Setelah silver seat meluas, kata “silver” akhirnya dipakai untuk menunjukkan kaum lansia, seperti pada “Silver Jinsai Center シルバー人材センター Tenaga Kerja Lansia”

Tapi cerita mengapa warna silver yang dipakai sebetulnya menarik  juga, karena waktu itu bahan kulit kursi yang tersedia hanya warna abu-abu, sedangkan penggantian kulit kursi untuk dipakai bersamaan dengan hari Lansia sudah tidak ada waktu lagi (tidak bisa mencari warna lain). Jadi seandainya waktu itu yang tersedia warna oranye, bisa jadi sekarang istilahnya”Orange Seat” bukan “Silver Seat”.

 

Sumber : http://news.goo.ne.jp/article/yomiuri/nation/20130916-567-OYT1T00235.html

 

シルバーシート40年、素材は新幹線・色は五輪

読売新聞2013年9月16日(月)17:19

シルバーシート40年、由来は東海道新幹線
(読売新聞)

高齢者や身体障害者らのための「シルバーシート」が、旧国鉄の車両に初めてお目見えしたのは、今からちょうど40年前、1973年の敬老の日。

現在は妊娠中の女性らにも対象が広がり、名称もシンプルに優先席へと変わったが、シンボルカラーの銀色は、高齢世代の代名詞として定着した。その由来となったのが、64年の東京五輪に合わせて開業した東海道新幹線だった。

シルバーシートが初めて導入されたのは中央線。車両冷房の導入を機に、ラッシュ対策として用意された「婦人子供専用車」が廃止されるのに合わせて、高齢者向けの優先座席を用意することが決まったという。

当時は少子高齢化社会の入り口。「高齢者に向けて、何か今までにないサービスができないか」と優先席の設定を思いついたのが、当時、国鉄の旅客局営業課長だった須田寛さん(82)だ。一般の座席と区別するため、違う色の生地を使うというアイデアを思いついたが、導入を目指した敬老の日までは、残された時間はほとんどなかった。

そこで工場をのぞくと、東海道新幹線向けに用意された、明るいシルバーグレー色の布地が余っていたのを見つけた。「これを使おう」。その色合いを見て、新設する優先席の名称は即座に、「シルバーシート」に決まった。

空気力学を取り入れてデザインされた「団子鼻」の先頭車両、事故を未然に防ぐ自動列車制御装置(ATC)――。初代0系車両は最先端の技術を集めた「夢の超特急」だったが、一方で、64年10月の開業から9日後に開幕した東京五輪を意識するかのように、車両の内装にはメダルの色がさりげなく用いられていた。

現在のグリーン車にあたる「1等車」はドア枠の縁取りなどに金色、普通車の「2等車」は随所に銀色をあしらった。そして、座席に使われたのが、あのシルバーグレーの布地だった。

その後、シルバーシートは鉄道だけでなく、バスなどの公共交通機関にも広がった。国鉄民営化後、JR東日本は97年に妊娠中の女性らにも対象を広げたのを機に、名称を「優先席」に変更したが、シルバーシートは今でも優先席の代名詞だ。

高齢者の仕事探しの窓口として設けられたシルバー人材センターなど、シルバーシートの導入によって銀色は高齢世代を表す色としても定着した。「あの時、工場にあった布地が橙だいだい色だったら……。今ごろは『オレンジシート』と呼ばれていたかもしれませんね」。須田さんは、当時を振り返って、そう笑う。