Bagi bagi duit

Eits jangan salah dulu… saya tidak mau membagi duit kepada mereka yang sudah membaca TE (Twilight Express). Tapi mau menceritakan kegiatan bagi-bagi duit pemerintah Jepang.

Kenapa musti pemerintah membagi-bagi duit? Mungkin kalau di Indonesia sekarang kegiatan membagi duit dilakukan kepada para korban bencana. Atau sedikitnya membagi makanan kepada mereka yang harus kehilangan tempat tinggal atau sanak keluarga. Atau program raskin dll.

Tapi saya bukannya mau menceritakan proyek kemanusiaan yang dilakukan pemerintah Jepang. Tapi bagi-bagi duit ini sebetulnya benar-benar dilakukan pemerintah Jepang gara-gara krismon. (Uda Vizon, inget ngga ada anak bernama Krismon di desa Kweni? Aku sampe tertawa geli waktu memanggil namanya. Kasihan juga ya dia, sampai tua ngga pernah bisa kaya, krismooooon melulu. Semoga saja tidak ya Uda. Salam saya khusus untuk dia)

Masa sih benar-benar bagi duit? Namanya Teigaku Kyufukin ” Pembagian Tunjangan Jumlah Tetap”, dengan penghitungannya adalah seorang anak 20.000 yen (bukan rupiah). Untuk Gen, dihitung 12.000 …dan katanya saya juga dapat dengan jumlah yang sama dengan Gen (cuma kok di daftar yang diterima kemarin namaku ngga ada…. hiks) . Uang itu nantinya akan masuk ke rekening bank kami, jadi tidak terima langsung berupa uang.

Tentu ada maksudnya pemerintah membagikan duit begini. Ya, supaya orang Jepang BERBELANJA. Karena krisis, maka jalannya perekonomian tersendat. Orang lebih suka menabung, daripada membelanjakan uangnya. Jadi diharapkan dengan membagi duit begini, warga Jepang bisa pakai untuk berbelanja. Yang saya tidak tahu, bagaimana atau apa konsekwensinya jika uang yang diberikan itu tidak dibelanjakan.

Gen bilang, sepertinya pemerintah maunya kita membeli pesawat televisi berdisplay tipis baru deh. Karena 2 tahun lagi pesawat tivi yang lama tidak bisa dipakai. Seluruh siaran televisi di Jepang akan memakai digital (siarannya loh, frekuensinya yang digital bukan analog lagi). Jadi perlu pesawat tv khusus yang bisa menerima frekuensi digital ini. Tapi pemasaran pesawat tv digital ini seakan “melempem”. Jadi kita warganya dibagi-bagikan duit. hehehe. Kalau saya sih daripada dipakai untuk membeli sesuatu, lebih baik ditabung saja, atau dijadikan tiket pesawat ke Indonesia heheheh (Maunya sih  gitu)

Selain bagi-bagi duit, satu lagi usaha pemerintah Jepang untuk menggiatkan perekonomian adalah menurunkan biaya pemakaian jalan tol berbayar yang ada. Khusus untuk weekend saja, mulai hari Sabtu tgl 28 Maret lalu, mau ke daerah mana saja asal terjangkau oleh jalan tol itu, biayanya hanya 1000 yen saja dengan menggunakan mesin ETC (Electronic Toll Collection). Misalnya dulu biaya tol dari Tokyo -Osaka sebesar 10650 yen, maka mulai sabtu lalu itu menjadi 1000 yen saja! Hebat ngga tuh? Tapi ya tentu saja resikonya jalan tol jadi macet cet cet deh…. heheheh.  Sekali lagi maksud pemerintah adalah supaya warga menggunakan sarana publik (parking area) , restoran, obyek wisata dll supaya roda perekonomian tetap berjalan.

Saya ngga bisa bagi-bagi duit…jadi saya bagi-bagi informasi aja ya (tadinya mau bilang mau bagi-bagi cinta aja, tapi nanti diprotes my 3 boys susah deh heheheh)