Peringatan itu perlu tidak?

Peringatan dari Pakdhe Cholik bahwa tulisan ASKAT harus dilaporkan/didaftarkan sebelum pukul 17:00 teng itu benar-benar strict sekali. Lewat berapa detik langsung ditutup tuh pendaftarannya. Maklum deh pak Komandan blogger ini memang tegas dan seram :D. Aku sendiri sudah 2 kali mengikuti acara ASKAT, tapi ya itu, yang ke dua terlambat. Dan waktu hari ini aku melihat kata kuncinya ASKAT adalah peringatan, aku sedang berada di luar rumah. Sibuk deh berpikir mau menulis apa tentang PERINGATAN.

per·i·ngat·an n 1 nasihat (teguran dsb) untuk memper-ingatkan:  2 kenang-kenangan; sesuatu yg dipakai untuk memperingati:  3 catatan: 4 ingat-an; 5 hal memperingati (mengenang dsb):  (KBBI Daring)

Nah, tadinya aku mau menulis tentang peringatan yang nomor 5, tapi kok tidak ketemu tentang apa. Hari Ayah sudah lewat. Meskipun kalau cari di igoogle ku hari ini di Jepang adalah GESHI 夏至, yaitu hari dimana panjang siangnya terpanjang selama setahun. Jadi hari ini katanya panjangnya siang 14 jam 36 menit karena matahari baru terbenam jam 19:01 (Tokyo).

Jadi aku mau menulis tentang beberapa “Peringatan” yang bisa diterjemahkan menjadi WARNING 注意 yang ada di Jepang. Peringatan ini belum pernah aku jumpai di Indonesia.

1. Peringatan pada sumpit kayu: “Hati-hati waktu membelah sumpit, jangan sampai tertusuk”. Apalagi ada beberapa toko yang menyediakan tusuk gigi di dalam plastik sumpit. Bagus sekali ada peringatan ini, meskipun belum tentu orang “sempat” membacanya. (Saking laparnya…)

Ada bahasa Inggrisnya loh, "Toothpick may hurt your finger"

2. Peringatan pada WC yang sedang dibersihkan. “Hati-hati sedang dibersihkan, licin”. Nah, kalau ini kupikir memang perlu, apalagi kakek nenek yang jalannya susah dan mudah tergelincir.

Papan peringatan ini dipasang di depan WC atau lantai yang sedang dibersihkan/dipel

3. Peringatan cara jongkok di WC ala Jepang. Cara menghadapnya kemana ditandai dengan tanda bundar (yang benar) serta tanda silang (salah). Hmmm ini juga perlu deh, jangan sampai “salah tembak” hihihi.

Peringatan: Jangan hadap belakang! hihihi

4. Peringatan bahwa ada kamera pengintai. Perlukah ini? Hmm paling tidak sebagai pencegah supaya jangan berbuat jahat/iseng karena tindakanmu terekam loh.

Perlu tidak ya? Buat yang pacaran mungkin perlu, supaya kalau sedang ciuman jangan terekam. Tapi... orang Jepang cuek-cuek kok 😀

5. Peringatan untuk berhati-hati akan kotoran burung dara/walet di stasiun. Ya memang kadang ada burung-burung yang membuat sarang di tiang-tiang stasiun, di atas peron, persis di atas orang-orang menunggu kereta datang. Tapi meskipun ada peringatannya, kita tidak bisa menengadah terus ke atas untuk melihat ada burung dara/walet ngga ya. Salah-salah si kotoran-chan akan masuk ke dalam mulut kita (makanya mingkem! hihihi). Untuk peringatan ini aku tak punya fotonya. Nanti deh kalau nemu dan sempat foto ya 😀

Di Jepang sebetulnya banyak peringatan-peringatan yang kadang kala kami pikir tidak perlu. Tapi begitulah orang Jepang, tidak mau membuat orang lain menderita atau celaka, jadi dipasanglah peringatan-peringatan itu. Juga sebagai “tameng” jika terjadi sesuatu, bisa mengatakan… “Loh kan sudah dikasih peringatan” 😀

Posting ini diikutsertakan dalam acara ASKAT nya pakdhe.