Hidup itu….?

Adik ketemu gede saya si Lala, selalu menggambarkan kehidupannya sebagai Jet Coaster (wahhh saya bocorkan satu isi testnya dia…sorry jeung). Anda tahu kan Jet coaster…. pelan-pelan naik ke atas…dan waktu turun ke bawah dengan kesepatan penuh, mengocok-ngocok isi perut Anda. Katanya, hidupnya seperti Jet coaster itu… dan memang kalau kita membaca keseluruhan blognya (eh beli ya bukunya, “The Blings of My Life”, Grafidia) kita bisa membayangkan hidupnya bagaikan roller coaster.

Sedangkan mas NH18, mengatakan bahwa life is like merry go round. Komidi putar. Naik kuda-kudaan berputar dengan musik, sambil melihat pemandangan yang ada. Kesannya, “Indah, hidup itu menarik, dan musical”. Dan kalau baca blognya mas NH itu memang selalu riang, jarang ada cerita yang sedih (kecuali tentang Nenek), dan penuh dengan candaan. Seakan hidup itu baginya memang menyenangkan.

Saya sendiri di komentar postingannya Lala yang Jetcoaster itu, mengatakan hidup itu seperti Ferris Wheel, Big Wheel. Kincir Raksasa, dengan menaiki cubic yang ada, kita dibawa perlahan ke atas, sambil melihat pemandangan mulai dari yang dekat sampai kejauhan. Kadang di bawah dan kadang diatas. Perumpaan ini saya dapat dari Mama, yang mengatakan hidup itu seperti kincir itu, atau seperti roda sepeda, kadang di atas, kadang di bawah, dan seberapa siap kita menghadapi hidup di bawah. Kesan dari Ferris Wheel itu, tidak terburu-buru, lamat-lamat… Dan ternyata sahabat blog Yoga pun berpikiran seperti saya. Entah apakah blog saya sudah menggambarkan kehidupan yang seperti itu.

life is like ferris wheel

Ketika saya tanya Bang Hery, supaya lengkap perumpaan “Life is…” menurut asunaros, maka kata abang hidup baginya seperti mainan kuda-kudaan mesin, yang dimasukkan coin baru bergerak naik turun seperti Anda naik kuda beneran tapi ditambah musik. Ada istirahat yang panjang (tergantung coin)  untuk menikmati kegembiraan yang membuat hidup naik turun diiringi musik. Ya Bang Hery mengatakan itu waktu chaating dengan saya.

Atau mungkin, hidup itu malah lebih luas, bagaikan dunia fantasy, family park, disneyland. Kita bisa memilih wahana yang ada dalam satu hari, dan mencicipi wahana yang cocok untuk kita. Dan wahana yang kita sukai bisa kita ulang berkali-kali.

Memang hidup ini dapat kita gambarkan dengan bermacam-macam perumpamaan. Tema blog ini sebelumnya sangat colourful. Pensil warna….. tergantung kita hari ini mau memakai warna apa. Atau kalau mau lebih asyik lagi saya menggambarkan hidup ini bagaikan smarties, permen coklat warna warni, yang slogannya melt in your mouth not in your hand. Manis!

Nah… bagaimana Anda menggambarkan hidup Anda? Perumpamaan apa yang tepat dipakai menurut Anda?

17 comments on “Hidup itu….?

  1. hidup ini panggung sandiwara.
    kebetulan lagi seneng dengerin nicky astria, tiap hari terus-terusan saya setel. Salah satunya :
    “dunia ini, panggung sandiwara
    ceritaaaa nya mudah berubah”
    lho? kok jadi dunia .. harusnya kan hidup ya? 🙂

    hahahaaha nah itu dia mascayo. bukan dunianya, tapi hidup kitanya hehehhe
    EM

  2. Hidup seperti suatu perjalanan yang panjang.
    Kadang lancar tapi kadang juga macet.
    Sering terjadi peristiwa atau kecelakaan yang tidak terduga sebelumnya.

    Sekarang saya menjalani “hukuman penjara” tahun ketiga di penjara Jepang cabang Tokyo.
    Itu pun tidak terduga sebelumnya.
    Kehidupan di penjara itu setiap hari bekerja dan belajar sehabis kerjaan.
    Tapi, kalau saya menjalani hukuman itu dengan baik dan teladan, kadang-kadang ada hadiah, misalnya boleh pergi dari penjara untuk mengunjungi rumah mbak dan boleh mudik ke Jakarta 2kali setahun.
    Kalau saya seorang bajingan, mbak nggak mau kan memperkenankan saya datang ke rumah mbak?

    Yah kalau kamu Bajingan ngga boleh, Kalau Menjangan boleh hehehe
    EM

  3. Dan bagiku sendiri tetap: hidup bukanlah pasar malam!

    Kita datang ke pasar malam beramai-ramai. Dengan teman. Mencari hiburan. Kebahagiaan. Ketika pulang, juga beramai-ramai. Menyisakan tawa kepuasan.

    Sementara hidup di dunia, kita datang sendiri. Kita tidak semata mencari kebahagiaan. Ada isak, duka, serta nestapa. Dan ketika pulang, kita juga seorang diri.

    Maka: hidup bukanlah pasar malam.

    Pernyataan sejajar (pararel) yang dipertemukan oleh seorang Danny.
    EM

  4. Saya selalu terharu mendengar lagu Bimbo yg berjudul “Sajadah Panjang” … Semestinya hidup adalah “sajadah panjang” (=ibadah)yg membentang mulai dari buaian ke liang lahat (kubur). Saya sendiri belum bisa mendefinisikan bahwa hidup saya seperti itu, karena saya masih dalam taraf belajar …

    Wahhh benar-benar dalam ini pak.
    EM

  5. Ya ferris wheel salah satu perumpamaan yang bisa meringankan hati.. Hidup itu.. Suka tak suka harus dijalani dengan sikap terbaik agar sukses di journey berikutnya! 🙂

    Mungkin karena Ferris Wheel ini lambat gerakannya ya, jadi aku senang pakai perumpaan ini. Masih ada waktu untuk berpikir dan menyelami makna kehidupan. Tidak seperti Jet Coaster yang terlalu cepat. Atau ini juga bukti bahwa sudah berumur?
    EM

  6. Wah kamu masih ingat saja perumpamaan ini …

    hhmmm …
    sedikit tambahan … Merry Go round …
    itu juga naik turun …
    dan kita juga bisa pusing sedikit ketika “menaikinya” …
    but still … manageable …

    Iya jelas ingat lah mas… itu komentar mas dalam satu posting yang sama.
    Dan betapa itu menggambarkan padangan hidup kita kan?
    EM

  7. mmmmmm..apa ya mBK, aku belum sampe sana neih, perlu dipikirin nih…aku ga’ punya perumpamaan, apa ya…yg ada hidup itu dinikmati aja, bersyukur aja, nikmati apa yg ada, tp terus bermimpi, harus terus bermimpi, perumpamaannya apa ya….oh ya, mbk pesta blogger kemarin tau ga’, 22 oktober hari blogger nasional,,,aku ga’ tau..mbk gmn cara bikin java, aku pengen ada Plurk dsbg….

    Plurk kamu arus ikut dulu baru bisa pasang. Semua code html dan javascript kan tinggal dimasukkan dalam widget teks di themes dalam dashboard.
    EM

  8. Kalau bagi saya, hidup ibarat melayari samudera (halah, klise …). Ada kalanya diterjang ombak badai, hampir karam, harus berjuang keras untuk menyelamatkan perahu, basah kuyup dan mabuk laut. Ada kalanya laut begitu tenang, langit biru cemerlang, matahari cerah bersinar, angin semilir sepoi-sepoi, ikan berlompatan di samping perahu kita ….

    Aduh mbak aku jadi ingat lukisan sebuah kapal yang aku gambar pakai cat minyak. Pertama kali melukis dan mungkin terakhir. Aduh lukisan itu dimana ya? Nanti kalau ke jakarta, saya mau cari ah buat kenangan. soalnya buat anak SMP lukisan itu bagus sekali (menurut saya hehehehe).

    Memang bisa saja diibaratkan pelayaran mbak. Karena saya takut air, makanya saya tidak berani membayangkannya. Mbak pasti senang laut ya?
    EM

  9. woh penggambaran yang logis sekali ya mbak
    kalo aku nggambari kadang seperti berjudi hahaha nekad kan
    kartu kita acak kadang bagus kadang enggak tinggal mana saat yang baik untuk buang kartu mematikan kawan apalagi pas tender aku yakin hanya keluar satu pemenang hahahah aku
    nekad ya mbak

    Yah setiap orang kan lain-lain Pak Totok. Tapi saya bisa mengerti sekali jika hidup itu bagaikan judi. Lah wong kita tidak tau akan keluar kartu apa kan? Apakah langkah kita itu bener atau tidak. Hidup itu kadang perlu nekad. EM

  10. Hidup itu…hanya menumpang minum dalam sebuah perjalanan panjang seorang musafir di jalan tol. Jadi, apakah kita akan habis-habisan di rest area dan berlama-lama di sana? Ataukah cukup sebentar dan menikmati secukupnya apa yang dapat kita temukan di rest area..Lho, kok nggak sesuai dengan definisiku yang di atas? Yah, inilah hidup. Definisi boleh datang dan pergi…

    IYa bang, definisi kan boleh ganti-ganti tergantung mood saat itu juga, atau bahkan bisa dipakai lebih dari satu definisi. Karena bukan ilmu pasti kan?
    EM

  11. Hidup itu ibarat tumbuhan….yang kadang merana saat kurang air (musim kemarau), kembali hijau dan kemudian berbunga saat musim hujan. Namun ada waktunya bunga bermekaran, padahal baru mulai musim penghujan, yaitu saat bulan Oktober (ingat dong…bulan apa ini)…saat itu bunga flamboyan bermekaran, juga bunga lainnya. Dan menyenangkan perjalanan ke arah Puncak, disepanjang Jagorawi banyak bunga bermekaran

    Duhh imel…paling gak bisa deh….hehehe.
    Yang jelas prinsipku…hidup itu untuk bekerja…dan bekerja…serta jangan mudah menyerah. Selain itu juga belajar terus menerus, tak kenal lelah, sampai maut memisahkan kita.

    hihihihi ibu….jangan maksa untuk menggambarkan dengan sesuatu yang indah… karena hidup itu belum tentu indah kan. Justru harus dilihat realitasnya juga.
    EM

  12. Bener Sis..
    Setiap orang memiliki perumpamaan yang berbeda-beda mengenai hidup yang dia jalani.

    Sebagai tambahan, kenapa aku bilang hidup itu seperti roller coaster, itu adalah penggambaran mengenai cobaan-cobaan hidup yang mau nggak mau musti kita jalani. Biar kata dibanting ke kanan dan ke kiri, lalu memutar sampai 360 derajat… tetap saja, pada akhirnya, itu akan selesai juga, dan kita terbebaskan dari kursi dengan safety belt dan melangkah keluar dari wahana… Kita kan nggak bisa memilih untuk berhenti sebelum selesai? Kita hanya punya satu pilihan: jalani saja.

    Itu adalah awal dari pemikiranku tentang Roller Coaster.
    Tapi kalau bicara soal rejeki, posisi jabatan, dll dsb.. memang lebih tepat jika digambarkan dengan ferris wheel…

    But again..
    It’s a matter of perception.. 🙂

    Love ya, Sis..

    Iya dan penggambaran hidup itu tidak harus satu kan?
    EM

  13. bagi yessy hidup itu bagaikan kotak warna…

    ada berbagai macam warna ..tinggal yessy pilih..mau yang warna apa

    masih masing warna mewakili kejadi kejadi di muka bumi ini..

    so its really our choice..

    bisa warna warni indah

    bisa gelap dan kusam..tapi tetap memiliki makna yang sama..

    Hmmm cocok dengan thema aku sebelum ini…kotak pensil warna ya Yess
    EM

  14. Menurut saya hidup itu adalah sebuah perjalanan dan tidak akan pernah berhenti kecuali hidup itu berhenti atau mati. Dalam perjalanan ada pemandangan yang indah untuk dinikmati tetapi kadang kalanya ada pemandangan yang menyedihkan dan menakutkan tetapi juga harus tetap dilalui demi melanjutkan perjalanan atau kehidupan. thanks

    Orang Jepang malah menganggap kehidupan setelah mati itu adalah perjalanan…mungkin karena mereka percaya reinkarnasi ya?
    EM

  15. Hmm..kalau menurut saya, hidup ini seperti musim, ada musim hujan (dan ga selalu berarti hujan airmata, tapi suatu waktu dimana terjadi keterbatasan dibandingkan dengan ketika matahari bersinar terang), ada masa hujan tak terkendali yg mengakibatkan banjir dan kehancuran, ada musim angin sepoi2 (masa-masa yang melenakan), ada musim matahari yang ramah (akhir musim hujan dan awal kemarau), dan ada masa kemarau normal, tapi ada juga masa kemarau panjang yg membuat hampir putus asa dan ketika hujan datang disambut dengan antusias padahal biasanya benci hujan.

    ~^_^~ Itulah hidup menurut saya.

    dan G sendiri suka hujan, krn byk puisinya ttg hujan kan?
    EM

Tinggalkan Balasan ke dewisang Batalkan balasan